√ SATE DAN TONGSENG KAMBING PALING ENAK - Duduk Paling Depan

SATE DAN TONGSENG KAMBING PALING ENAK


Saya termasuk tipe orang yang mengandalkan google , gps, untuk cari alamat atau tempat kuliner enak. Nah sekarang gantian deh saya tulis review siapa tahu ada yang nyari dan nyasar ke blog ini. 

Jadi beberapa hari yang lalu tensi saya sempat rendah, nggak enak badan bawaanya mual dan pusing *bukan hamil.lagi yeee, anak masih 2 bulan cyyn*. Berimbas ke ASI yang jadinya seret, huhu. Maka butuh booster alias makanan enak.


Sayangnya saya tinggal di kabupaten yang kulinernya biasa bisa aja kalau di dekat sini. Saran dari teman suami katanya ada kuliner Sate dan Tongseng Kambing yang maknyuuus tapi satu jam perjalanan kurang lebih dari kediaman kami di kecamatan Tebo Tengah, kab.Tebo, Jambi dan tempat makannya ada di kec.Rimbo bujang , meski masih sama sama di dalam kab.Tebo.

Awalnya karena malas agak jauh kita makan sate yang di dekat rumah, sate ayam biasa. Hm..., habis makan kok rasanya kurang nendang yaaa, mana porsinya dikit busui mana cukup hehe. Ya udahlah sekalian aja kita cari tongseng dan sate kambing yang katanya enak itu.

Saya pergi bertiga aja dengan suami dan anak. untungnya Mukhlas ( 2months) nggak rewel sepanjang jalan malah nenen dan bobo aja. Padahal hari udah sore, tebakan kami pulangnya bisa malam tapi demi sate dan tongseng kambing hajar ajalah.

Saya dan suami memang termasuk pencinta kuliner, kami bisa berhemat untuk nggak beli baju, tas, sepatu, tapi susah banget untuk berhemat kalau soal makanan huhu. Kadang akhir bulan pun tetep aja makan di resto, yaa walaupun setelahnya masak nasi goreng aja di rumah *lah kok malah tjurhat*.

Sesampainya di Rimbo bujang, kita mampir di Masjid untuk sholat ashar. Selagi nunggu suami selesai sholat saya buka GPS dan search  "Sate kambing Rimbo Bujang". ya memang kami belum tahu letaknya dimana dan apa nama tempat makannya , main tancap gas aja mikirnya toh nanti ada GPS. 

Ternyata GPS bilang lokasinya cuma 200m dari tempat kami sholat. Alhamdulillah, nggak perlu jauh jauh lagi.  Pas ditelusuri ya emang nggak sampai 5 menit kami sampai.
Namanya "SATE KAMBING BUK LIS" tempatnya sih biasa saja dengan meja meja makan tertata dan ada kipas angin di sudut ruangan dan beberapa foto makanan di dindingnya. Nah tempatnya kelupaan difoto sangking lapernya nggak sabar pengen makan.

Walau namanya "SATE KAMBING BUK LIS" disini nggak jual sate kambing aja tapi ada tongseng kambing, gulai kambing, sop buntut, sop ayam/daging, dan aneka minuman. Kami pesan tongseng dan sate kambing, nunggu kira kira 20menit tersedia di depan mata..jeng..jeng..jeng..

nyummy


Baru kali ini saya lihat sate segendut gendut ini. Ada 9 tusuk perporsi lengkap dengan cacahan kecap , bawang merah, timun, dan jeruk nipis terpisah. Makannya bukan pakai lontong tapi pakai nasi. Untuk tongseng kambingnya semangkok isinya bisa buat berdua atau bertiga.

tongseng kambing, ingat kolestrol ciin.

Untungnya Mukhlas masih anteng bobo dalam kain jariknya jadi saya bisa makan. Setelah diicip.. hmm.. memang dagingnya nggak terlalu empuk masih butuh ekstra kunyahan tapi bumbunya yang meresap sempurna terasa manis, gurih, pedas menyatu dalam mulut.

Untung tongsengnya, kuahnya kental dengan bumbu kari yang terasa banget, nah kalau didalam togseng dagingnya lebih empuk menurut saya kecuali kalau kemakan tetelannya ya tetap kenyal rasanya.

Saya dan suami makan sampai nggak kuat berdiri rasanya dan itupun sate kambingnya masih sisa empat tusuk sangking porsinya gede. Untuk minumnya kami pesan jus sirsak dan es jeruk, biasa aja sih rasanya kayak jus pada umumnya.
 
Waktunya untuk bayar, ternyata jumlahnya 130rb. Dengan rincian sate kambing perporsi 60rb, tongseng juga 60rb perporsi. Sedangkan jusnya cuma 5ribu pergelas.

Lumayan yaaa harganya tapi melihat porsinya yang besar dan sebenarnya cukup untuk makan berempat pun okelah toh nggak tiap hari juga kami makan begini *kalau tiap hari, cekak boo'..*

Saya dan suami pulang dengan sumringah dengan Mukhlas yang masih nyenyak bobo sesekali bangun untuk menyusu.
Oh ya sampai lupa, kalau di gps ini alamatnya :


Jl. Wirotho Agung , Rimbo bujang, Kabupaten Tebo, Jambi 37553
Kalau kebetulan jalan ke Rimbo Bujang jangan lupa mampir ke sate kambing bu Lis, nggak nyesel sih daripada cuma ke rumah makan biasa.

Ini bukan endorse, lagian siapa gue sih yang diendorse segala, hihi. Semoga review ini membantu kalau teman teman kebetulan main ke Rimbo bujang, Tebo, Jambi.

See yaa on another food review ^^

Get notifications from this blog

12 comments

  1. pagi mbak, alamat sate enak ini dimana mbak? heheheh

    ReplyDelete
  2. Hai, sudah tau Prelo Blog Competition?
    Yuk ikutan!
    https://prelo.co.id/blog-competition

    ReplyDelete
  3. tongseng kambingnya yg aku incer ...

    ReplyDelete
  4. Denger sate kambing gendut-gendut auto ngebayangin sate kambing enak di sini. Setuju banget, kalau makan sate kambing yang dagingnya tebel, kenyangnya puas banget ya, kak.

    ReplyDelete
  5. duh ngiler tapi jauh banget tempatnya, auto minta buka beli sate dan tongseng aja dah ini, wkwkwkwk. mana masih lama lagi yaa buka puasa, hihi.

    ReplyDelete
  6. Baca ini jd inget, rencana mau masak tongseng belum terlaksana sampe sekarang

    ReplyDelete
  7. Dulu aku pakai GPS itu ga bisa dan membingungkan haha sekarang kemana-mana suka pakai GPS apalagi kalau nyari lokasi tempat makan baru.... Ngebayangin porsi satenya pasti banyak

    ReplyDelete
  8. hahaha, bener banget nih
    tim mengandalkan google maps
    tapi untuk lokasi tertentu maps hidup lebih berjasa hihihi

    ReplyDelete
  9. Wadawww liat ukuran satenya beneran bikin ngences ini kak Enny. Baik bangettt sih penjualnya.. pasti maknyus banget ini sampe gak bisa didelay meski tanggal tua ya kak..

    ReplyDelete
  10. Wah di Rimbo Bujang ya ada tongseng kambing. Saya tongseng ini pingin masak sendiri karena lebih familier itu kl kambing paling dikare dan disajikan dengan roti jala. Atau disate ala sate madura, endeuss juga hehe

    ReplyDelete
  11. Satenya genduts betulan, hahaha jadi auto laper kepengen sate kambing jadinya. Tapi kalau dibandingkan tong seng saya lebih suka gule kak, entahlah kalau makan perkambingan gini saya harus ngumpet karena suami nggak suka efeknya suka keliyengan kepala kalau makan sate kambing. Pusingnya nggak bisa dibilangin tapi bikin nagih enaknya

    ReplyDelete